Senin, 06 Juni 2011

Tungku yang menemaniku

weel,kenapa gua bisa nulis judul 'tungku yang menemaniku?' mungkin karena memang tungku ini menemanik waktu aku kecil.beginilah ceritanya..

dulu,ketika aku masih kecil,terkadang saat weekand papaku selalu mengajak ke kota kelahiran ku.yaitu SUKABUMI JA-BAR.Tepatnya di CISAAT.Waktu aku masih kecil,saat baru bangun tidur kira2 jam 5 pagi.aku sudah nongkrong di dapur,Melihat Alm.Umi memasak di tungku.Biasanya aku duduk2 di dekat tungku sambil memperhatikan Umi masak.(Umi sebenarnya adalah neneku.gara2 papa manggil umi,aku jadi ikutan.padahal eharusnya aku memanggilnya nenek :D)Terkadang aku iseng mengambil batang kayu dan membakarnya di tungku tradisional itu.rasanya hangat dan menyenangkan.

Biasaanya aku bisa main disana hingga matahari terbit.Entah mengapa.Padahal itu hanya tungku biasa.Aku tak pernah absen ketika bangun tidur.Pasti langsung ke apur dan duduk di dekat tungku sambil melihat Umi memasak.Pernah satu ketika,Umi sedang sakit.jadi tidak memasak di tungku.Aku sampai minta ke papa agar tungkunya di nyalakan.setiap bangun,selalu mengecek ke dapur untuk melihat tungku di nyalakan.

Tapi sejak Apa meninggal di susul Umi,tungku itu sempat tidak menyala.jujur,aku sedih.biasa bangun pagi langsung ke dapur,skarang langsung main ke gunung.1 tahhun lalu,papa merenovasi rumah yang di SUKABUMI menjadi lebih modern.awalnya aku urang setuju.Tapi papa bilang tidak semua di renovasi.yasudah.aku setuju.

Sampai satu hari,tepatnya tanggal 4 juni kemarin,tungku yang di pertahankan.di rubah.dan papa tidak bilang2 dulu sama gua.. jadinya gini..





Pas gu liat,gu cukup syok.kecewa.kesel.akhirnya gu cuma diem,ke taman depan.Nyanyi2 pake headset sambil mengenang kenangan itu.Yaudalah..uda kejadian..toh kenangan itu akan ada di pikiran gua :')





Tidak ada komentar:

Posting Komentar