Kamis, 28 Maret 2013

ARTIKEL EKONOMI (Penalaran dan Fakta)


Bawang Putih Dan Bunga Bank Masuk Penyelidikan KPPU

Tim Kajian dan Tim Monitoring KPPU telah menyelesaikan tugasnya dalam rangka mengumpulkan informasi awal tentang struktur pasar dan perilaku usaha 2 (dua) komoditas penting masyarakat yaitu Bawang putih dan suku bunga perbankan.
Sebagaimana dimaklumi, Bawang putih mengalami kenaikan harga yang signifikan dari rata-rata Rp 25.000- Rp. 30 000/kg pada sekitar November tahun lalu secara ekstrim naik menjadi Rp. 80.000-100.000 pada bulan Maret ini.
“Kenaikan ini tidak wajar dalam kondisi ada penumpukan bawang putih di pelabuhan. Patut diduga ada kesengajaan bersama antar pelaku usaha untuk menahan barang untuk mengkondisikan kenaikan harga, kondisi ini mengindikasikan kartel!,” ujar Syarkawi Rauf, Komisioner KPPU, dalam siaran pers yang diterima,Rabu (20/3)

Syarkawi menegaskan  KPPU telah mencermati gejala kenaikan harga ini sejak 4 bulan lalu dan kini mulai menyelidikinya.
Berdasarkan Pasal 36 UU Nomor 5 Tahun 1999 tentang tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat jo Perkom 1 Tahun 2010 tentang tata cara penanganan perkara, penyelidikan dilakukan untuk memperoleh bukti tentang dugaan pelanggaran UU No.5/1999 ini.
  Hal ini merupakan tahapan pengumpulan bukti untuk menentukan apakah dugaan kartel pengkondisian kenaikan harga bawang putih ini berlanjut ke perkara atau tidak.

“Dalam 60 hari maksimal kita akan tahu entang kelanjutan masalah ini”jelasnya

Sementara itu terkait suku bunga perbankan, Tim kajian telah melaporkan kepada Komisi dan telah diputuskan bahwa  KPPU akan menyelidiki dugaan kartel tingginya suku bunga ini melalui perkara inisiatif

“Kita akan menyelidiki apakah benar tingginya suku bunga perbankan ini karena tingginya overhead cost atau kartel?” urai Syarkawi. 

Tim penyelidik mulai bekerja dan mengumpulkan bukti-bukti dan diharapkan dalam maksimal 60 hari, KPPU dapat menentukan apakah dugaan kartel ini masuk ke perkara atau tidak.

Syarkawi menambahkan bahwa KPPU berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui pencapaian efisiensi ekonomi dan dunia usaha. 

“Kartel adalah prilaku persaingan tidak sehat yang selain dilarang UU No.5/1999 juga jelas bisa menghambat pencapaian hal ini,” tutur Syarkawi memberikan penjelasan mengapa KPPU concern pada masalah bawang putih dan suku bunga perbankan ini.








Bank Dunia: Tahun Ini, Ekonomi Indonesia Tumbuh 6,2 Persen, 


2015 Tumbuh 6,5 Persen









Bank Dunia dalam laporannya pada laporan triwulananya yang dirilis World Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2013 ini akan berada pada angka 6,2 persen, atau sedikit lebih rendah dari perkiraan tahun lalu sebesar 6,3 persen. Pertumbuhan pada tahun 2014 diproyeksikan mencapai 6,5 persen (tidak berubah dari proyeksi yang lalu). Risiko-risiko terhadap proyeksi ini masih tetap condong ke penurunan, sementara upaya meningkatkan laju pertumbuhan secara signifikan akan menghadapi banyak tantangan.

“Ketahanan ekonomi telah menjadi kekuatan Indonesia di tengah perlemahan ekonomi dunia,” kata Stefan Koeberle, Country Director Bank Dunia untuk Indonesia,dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (18/3)

Dengan kebijakan-kebijakan yang tepat, lanjut Stefan, Indonesia dapat meningkatkan pertumbuhan lebih tinggi, memanfaatkan kekuatan urbanisasi dan peningkatan pendapatan, pada saat bersamaan memperbanyak lapangan kerja berkualitas bagi angkatan kerja yang semakin meningkat.

Stefan menjelaskan, dengan ketidakpastian kebijakan masih bertahan di AS dan wilayah Euro, Bank Dunia memperkirakan hanya sedikit peningkatan dalam pertumbuhan dunia pada tahun 2013 – naik menjadi 2,4 persen dari 2,3 persen pada tahun 2012. Penurunan harga komoditas utama dan lemahnya lingkungan eksternal membantu mendorong neraca berjalan Indonesia menjadi defisit sebesar 2,7 persen dari PDB pada tahun 2012, dari surplus kecil sebesar 0,2 persen dari PDB pada tahun 2011

"Subsidi BBM, yang besarnya mencapai 2,6 persen dari PDB pada tahun 2012, mungkin telah menambah tekanan terhadap neraca perdagangan luar negeri dan menjadi beban yang signifikan terhadap sector fiscal,” ungkap Stefan.

Dalam peluncuran Triwulanan ini, Bank Dunia menyoroti lima sumber tekanan terhadap prospek (outlook) ekonomi. Kelima sumber itu adalah perlambatan pertumbuhan investasi, kemungkinan implikasi dari perlambatan penjualan riil dan pertumbuhan PDB nominal, tren-tren pada neraca eksternal, berlanjutnya beban subsidi BBM, dan melambatnya laju penurunan kemiskinan.




Ungu : penalaran

Merah :Fakta


DEFINISI BAHASA MENURUT PARA AHLI


WITTGENSTEIN :



Bahasa merupakan bentuk pemikiran yang dapat dipahami, berhubungan dengan realitas, dan memiliki bentuk dan struktur yang logis.


PLATO (sekitar 427 SM – sekitar 347 SM):

Bahasa pada dasarnya adalah pernyataan pikiran seseorang dengan perantaraan onomata (nama benda atau sesuatu) dan rhemata (ucapan) yang merupakan cermin dari ide seseorang dalam arus udara lewat mulut.


CARROL (1832-1898):



Bahasa adalah sebuah sistem berstruktural mengenai bunyi dan urutan bunyi bahasa yang sifatnya manasuka, yang digunakan, atau yang dapat digunakan dalam komunikasi antar individu oleh sekelompok manusia dan yang secara agak tuntas memberi nama kepada benda-benda, peristiwa-peristiwa, dan proses-proses dalam lingkungan hidup manusia.


FERDINAND DE SAUSSURE (1857-1913):



Bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa setiap kelompok sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok yang lain.


BILL ADAMS :

Bahasa adalah sebuah sistem pengembangan psikologi individu dalam sebuah konteks inter-subjektif.


WILLIAM A. HAVILAND :

Bahasa adalah suatu sistem bunyi yang jika digabungkan menurut aturan tertentu menimbulkan arti yang dapat ditangkap oleh semua orang yang berbicara dalam bahasa itu.


Mc. CARTHY :

Bahasa adalah praktik yang paling tepat untuk mengembangkan kemampuan berpikir.